Perbandingan Mutu, Biaya dan Waktu Pada Metode Pelaksanaan Saluran Precast dan Cast In-Situ di Daerah Irigasi Rentang, Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat

Irigasi adalah upaya sistematis untuk menyediakan, mengatur, dan mengalirkan air ke lahan pertanian sesuai dengan kebutuhan tanaman. Irigaasi berfungsi sebagai infrastruktur pendukung produksi pertanian yang bertujuan untuk mengkompensasi kekurangan curah hujan alami, serta menjamin ketersediaan air selama musim tanam berlangsung. Penelitian ini dilakukan di Poyek PT Nindya Karya (Persero) yaitu pada saluran BS 6 Ki 1 yang terletak di Desa Sindang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Pada lokasi ini pekerjaan saluran tersier menggunakan 2 metode yang berbeda, yaitu metode cast in-situ dan metode precast. Metode penelitian meliputi pengumpulan data lapangan, observasi, wawancara dengan pihak pelaksana, dan dokumentasi. Analisis difokuskan pada perbandingan kedua metode berdasarkan aspek biaya, mutu, dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode precast memiliki keunggulan pada kecepatan pelaksanaan dan mutu beton yang lebih konsisten. Namun, metode ini memerlukan biaya awal lebih tinggi dan transportasi khusus. Sebaliknya, metode cast in-situ lebih fleksibel menyesuaikan kondisi lapangan dengan biaya material awal lebih rendah, tetapi mutu beton yang dihasilkan cenderung dipengaruhi faktor cuaca dan kondisi pelaksanaan. Pemilihan metode harus disesuaikaan dengan prioritas proyek, apakah efisiensi waktu, keterbatasan anggaran, atau kebutuhan mutu yang tinggi.