Analisis Perbandingan Biaya dan Waktu Pekerjaan Grouting dan Pekerjaan Secant Pile Bendungan Bagong Paket I Trenggalek, Jawa Timur

Perubahan metode pada pekerjaan pondasi di proyek Bendungan Bagong dari metode grouting ke metode secant pile dilatarbelakangi oleh kondisi tanah dimana terdapat lapisan koluvial yang bersifat lepas sehingga mudah terjadi longsor (pada Sta 0+600 s.d Sta 0+688). Untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi dari perubahan metode tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbandingan secara biaya dan waktu pelaksanaan dari kedua metode tersebut. Metode yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa observasi lapangan serta pendekatan kuantitatif dengan penyusunan Rencana Anggaran Biaya dan jadwal pelaksanaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari segi biaya, pekerjaan grouting dengan biaya per meter sebesar Rp. 21.053.079,74 yang dipandang lebih ekonomis dibandingkan pekerjaan secant pile memerlukan biaya sebesar Rp. 110.914.647,24 untuk per meter, menunjukkan selisih mencapai empat kali lipat. Namun dari segi waktu pelaksanaan, grouting membutuhkan waktu yang lebih lama yakni 121 hari dibandingkan secant pile yang berlangsung selama 63 hari. Hal ini menunjukkan bahwa metode secant pile lebih efisien karena tahapan pekerjaan yang lebih terstruktur, presisi tinggi, dan minim rework. Dari sisi produktivitas alat, penelitian ini menunjukkan bahwa bore pile machine lebih efisien dari segi waktu pelaksanaan dibandingkan drilling machine dengan selisih 11 hari kerja untuk menyelesaikan pengeboran pada satu blok di as dam Bendungan Bagong. Hal ini berdampak signifikan terhadap efisiensi waktu dan biaya operasional peralatan. Secara keseluruhan, meskipun grouting lebih rendah dari sisi biaya, pemilihan metode secant pile dinilai lebih tepat secara teknis sebagai tindakan preventif terhadap risiko geoteknik yang ada, serta agar tubuh bendungan aman dan stabil terhadap rembesan dan struktural.