PACKAGE 2: CONSTRUCTION OF SEWERS IN AREA 1-1, JAKARTA SEWERAGE DEVELOPMENT PROJECT (ZONE 1) (IP-581)

Instalasi pipa air limbah di wilayah padat penduduk seperti Jakarta menuntut penggunaan teknologi konstruksi bawah tanah untuk meminimalkan gangguan permukaan. Salah satunya adalah metode pipe jacking. Pada pelaksanaan proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 Paket 2, metode ini diterapkan untuk instalasi pipa RCP Ø400 mm pada bentang C-19/1.1 hingga C-19/1.2. Namun, pelaksanaan proyek mengalami kendala teknis berupa deviasi jalur diakibatkan oleh obstacle tidak terduga, yakni material kayu (wood pile) dan backfill yang tidak terdeteksi selama investigasi tanah awal. Penelitian ini bertujuan menganalisis hambatan teknis selama pelaksanaan jacking dan mengevaluasi efektivitas metode manshield jacking sebagai alternatif solusi penyelamatan (rescue operation). Pendekatan yang digunakan adalah metode campuran (mixed methods) melalui observasi lapangan, dokumentasi teknis, wawancara, serta analisis data tekanan jacking, deviasi pipa, dan produktivitas kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode manshield jacking berhasil menyelesaikan sisa bentang sejauh 8,7 meter setelah pipa ke-90 dengan deviasi horizontal maksimum –7 mm dan deviasi vertikal –14 mm. Meskipun produktivitas manshield lebih rendah (1–2 pipa/hari) dibanding metode mekanis (6 pipa/hari), metode ini terbukti efektif sebagai alternatif dalam kondisi darurat.