IMPLEMENTASI BIM 6D UNTUK PROTEKSI LERENG DI LAHAN DISPOSAL QUARRY PROYEK BENDUNGAN BENER PAKET 3

Implementasi Building Information Modelling (BIM) 6D digunakan untuk menganalisis dan menentukan metode proteksi lereng yang efektif pada lahan disposal Quarry Wadas, Proyek Bendungan Bener. Data geoteknik, geometri lereng, dan skenario pembebanan diintegrasikan dalam model digital untuk dianalisis menggunakan perangkat lunak analisis geoteknik dengan metode Morgenstern-Price. Simulasi dilakukan pada kondisi tanpa perkuatan dan dengan perkuatan geotekstil serta bronjong, masing-masing pada beban statis, lalu lintas, gempa, dan gabungan. Hasil analisis menunjukkan STA 0+000 memiliki Safety Factor (SF) 1,201–2,100 dan STA 0+065 memiliki SF 1,127–1,771, memenuhi SNI 8640:2017 sehingga dinyatakan stabil tanpa perkuatan tambahan. Sebaliknya, STA 0+035 memiliki SF 0,842–1,238, di bawah batas aman. Penerapan geotekstil pada STA ini terbukti paling efektif, meningkatkan SF menjadi 1,243–1,653 dengan penggunaan material lebih sedikit dibandingkan bronjong, serta memenuhi standar SNI untuk kondisi normal maupun seismik. Evaluasi menunjukkan geotekstil unggul dari segi kinerja teknis dan efisiensi material, dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan risiko terhadap pemukiman sekitar. Penerapan BIM 6D tidak hanya berfungsi sebagai pemodelan digital dan simulasi teknis, tetapi juga mengintegrasikan aspek keberlanjutan, efisiensi material, dan mitigasi dampak lingkungan dalam pengambilan keputusan. Visualisasi terintegrasi dengan data teknis membuat perencanaan lebih cepat, akurat, dan kolaboratif. Penelitian ini menegaskan BIM 6D sebagai metodologi strategis dalam perencanaan geoteknik yang menggabungkan analisis teknis dengan prinsip keberlanjutan.