STUDI KOMPARATIF CONVENTIONAL STILLING BASIN DENGAN CASCADE STILLING BASIN DI BENDUNGAN BAGONG: EVALUASI EFEKTIVITAS BERBASIS SOFTWARE ANSYS WORKBENCH

Bendungan Bagong menghadapi tantangan yang besar terkait dengan kecepatan aliran air yang tinggi. Jika terus dilanjutkan, kecepatan aliran yang sedemikian tinggi dapat menimbulkan dampak negatif terutama pada struktur pelimpah konvensional yang dimiliki Bendungan Bagong. Oleh karena itu, Bendungan Bagong menjadikan penggunaan Cascade Stilling Basin sebagai solusi masalah ini. Pada studi ini, akan dilakukan perbandingan antara Conventional Stilling Basin dan Cascade Stilling Basin serta memberikan gambaran yang jelas terkait efisiensi masing-masing struktur dalam meredam energi aliran sebelum mencapai bagian hilir. Dalam mengevaluasi efektivas penggunaan masing-masing desain, dasar yang digunakan adalah hasil simulasi menggunakan software ANSYS Workbench. Tiga tahapan utama pada ANSYS Workbench yaitu Pre-Processing, Solver, Post Processing. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan software ANSYS Workbench, dapat dianalisis bahwa penerapan desain Cascade Stilling Basin di Bendungan Bagong mempengaruhi kecepatan aliran QPMF (572,02 m3/det) karena dari kecepatan 37,88 m/s pada desain Conventional Stilling Basin menjadi 27,24 m/s. Hal ini menunjukkan desain Cascade Stilling Basin berhasil mereduksi kecepatan aliran sebesar 10,64 m/s. Nilai kecepatan pada desain Cascade Stilling Basin masih di bawah batas ketentuan maksimum kecepatan dari ICOLD yaitu 30 m/s. Berdasarkan hasil simulasi software ANSYS 2022 R1 dan grafik kecepatan, desain Cascade Stilling Basin terbukti lebih efektif untuk mengurangi kecepatan aliran, dan menjaga umur bendungan jangka lebih panjang.