Analisis Pengaruh Orientasi Bangunan Pada Rumah Type 45 Ditinjau Dari Aspek Penyinaran Matahari Di Perumnas Proyek Semarang

Kebutuhan akan tempat tinggal yang layak merupakan tantangan utama dalam era pembangunan perumahan yang pesat. Perumnas Proyek Semarang telah mengembangkan dua kawasan perumahan, yaitu di Klipang Green 2, Kota Semarang, dan Bukit Pesona, Kabupaten Demak. Namun, orientasi bangunan di kedua lokasi tersebut belum sepenuhnya mempertimbangkan posisi matahari, sehingga menyebabkan variasi paparan radiasi matahari yang cukup tinggi pada fasad dan bukaan bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil visualisasi intensitas sinar matahari pada rumah Tipe 45 serta membandingkan tingkat penyinaran antara rumah di Klipang Green 2 dan Griya Bukit Pesona. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan simulasi digital menggunakan perangkat lunak Rhinoceros 3D, Grasshopper, dan plugin Ladybug Tools. Data dikumpulkan melalui observasi langsung di lokasi dan data sekunder berupa gambar kerja dan data cuaca dalam format EPW. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rumah Tipe 45 pada lokasi Griya Bukit Pesona menerima intensitas penyinaran tertinggi, yaitu sebesar 752.439 kWh/tahun. Perbedaan ini dipengaruhi oleh sudut azimuth dan perbedaan tinggi bangunan sebesar 2,85 meter. Selisih intensitas penyinaran mencapai 89.956 kWh. Ini membuktikan bahwa orientasi bangunan sangat sensitif terhadap perubahan kecil sudut azimuth, meskipun arah hadapnya tampak serupa.