Metode Pelaksanaan Trial Multiple Stage Grouting di Bendungan Karangnongko

Bendungan Karangnongko merupakan upaya strategis pemerintah yang berfungsi untuk penyediaan air baku, irigasi, pengendalian banjir, dan pembangkit listrik di wilayah Kab. Blora, Kab. Bojonegoro, dan sekitarnya. Stabilitas pondasi pada bangunan pelimpah terutama mercu menjadi hal penting, dikarenakan kondisi geologi setempat didominasi tanah napal yang berpotensi mengakibatkan rembesan. Oleh sebab itu, dilakukan perbaikan tanah pondasi di area mercu dengan metode konsolidasi grouting. Pada Proyek Bendungan Karangnongko, dilakukan trial grouting dengan metode multiple stage teknik downstage untuk menentukan lokasi dan jarak titik bor yang optimal serta mengevaluasi efektivitas metode injeksi terhadap kondisi geologi setempat. Metode pelaksanaan meliputi pengeboran lubang primer dan lubang cek (pilot hole dan check hole), pengujian tekanan air (Water Pressure Test), serta injeksi semen dalam dua tahapan kedalaman, yaitu stage 1 sedalam 2.00 meter dan stage 2 sedalam 3.00 meter. Komposisi campuran grout disesuaikan dengan nilai Lugeon yang diperoleh di lapangan, dengan rasio campuran 1:10, 1:5, 1:3, dan 1:1:0.5 untuk plugging. Hasil trial grouting menunjukkan bahwa pada stage 2 nilai Lugeon < 3, menunjukkan rekahan telah terinjeksi dengan baik. Oleh karena itu, untuk pelaksanaan grouting difokuskan pada stage 1 dengan kedalaman 2.00 meter menggunakan metode single stage contact grouting. Efektivitas dari trial grouting terlihat pada nilai Lugeon yang didapat dari hasil water pressure test pada titik sekunder (T1 dan T2), yaitu menunjukkan kekedapan yang sangat baik. Berdasarkan RAB pelaksanaan grouting memerlukan anggaran sebesar Rp36.369.646.848,00, dengan item pekerjaan berupa drilling konsolidasi, water pressure test, drilling pilot hole dan check hole, pelaksanaan grouting, set-up rig, hook-up rig, serta casing grouting.

Kata Kunci: trial grouting, multiple stage, drilling, water pressure test, nilai Lugeon