Performa Fly Ash sebagai Substitusi Parsial Semen dalam Campuran Beton Kelas B1 Hasil Trial Mix pada Proyek Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo Paket 1.1 (Lokasi: TA2024TKJJ36-47)

Penggunaan material daur ulang (recycled materials) merupakan salah satu strategi pemanfaatan limbah industri guna mendukung pencapaian konstruksi yang seimbang dan berkelanjutan, serta berdampak signifikan pada jejak pembangunan di masa depan. Pada tahun 2023, limbah fly ash botton ash (FABA) yang dihasilkan oleh PLTU Tanjung Jati mencapai 420 ribu ton pertahun. Karakteristik kandungan antara fly ash dan semen memiliki parameter kimia dengan konsentrasi yang saling mendominasi, namun dapat bereaksi dengan baik sebagai bahan pembentuk beton. Dalam upaya pengurangan penumpukan limbah tersebut, serta untuk mengetahui pengaruh penambahan fly ash sebagai campuran beton dari segi mutu dan biaya, Adhi Persada Beton melakukan perencanaan desain campuran, dilanjutkan trial mix di batching plant serta pengujian kuat tekan pada silinder beton kelas B1 mutu fc’30 MPa dengan variasi fly ash (FA) sebesar 10% dan 15% untuk pekerjaan concrete barrier pada Proyek Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo Paket 1.1. Data yang diperoleh dari laboratorium, beton FA dan beton non fly ash (NFA) pada STA 6+142 s.d STA 6+275 R, menunjukkan hasil rata-rata kuat tekan pada ketiga variasi mengalami peningkatan lebih dari 15% dari kuat tekan rencana. Perbedaan desain campuran akibat penambahan fly ash berpengaruh namun tidak terlalu signifikan terhadap kuat tekan beton. Semakin tinggi penggunaan fly ash, kuat tekan yang dihasilkan akan semakin besar, yaitu untuk masing-masing variasi beton NFA, FA 10%, dan FA 15% diperoleh rata-rata kuat tekan pada umur 28 hari sebesar 34,56 MPa, 35,95 MPa, dan 36,92 MPa. Selain berkontribusi dalam kontruksi berkelanjutan, pemanfaatan fly ash menciptakan nilai paling ekonomis pada penggunaan FA 15% dengan deviasi lebih kecil 7,24% dibandingkan beton NFA atau menghemat biaya sebesar Rp1.754.323.641,-.