Metode Pelaksanaan Pembuatan Saluran Sekunder Tipe Lining Precast Pada D.I. Rentang Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (lokasi : TA2024TKBA09-48)

Peningkatan populasi di Indonesia memicu kebutuhan pangan yang semakin mendesak, menuntut upaya signifikan dalam meningkatkan hasil pertanian. Salah satu solusi kunci adalah pembangunan sistem irigasi yang efisien, yang berarti sistem irigasi dirancang untuk mencapai hasil yang optimal dengan penggunaan sumber daya yang minimal, seperti air, waktu, dan biaya. Ini menunjukkan bahwa sistem tersebut berfungsi dengan baik untuk mengelola dan mendistribusikan air secara optimal. Sistem irigasi yang baik tidak hanya mencakup peralatan dan prasarana untuk distribusi air, tetapi juga manajemen dan kelembagaan yang efektif. Proyek ICB Package LSS-07 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, merupakan inisiatif modernisasi irigasi untuk meningkatkan efisiensi saluran sekunder dan drainase.
Penelitian ini berfokus pada dua rumusan masalah: (1) Metode pelaksanaan konstruksi lining precast yang digunakan dan (2) Estimasi biaya, mutu, dan waktu dari proyek tersebut. Tujuan penelitian adalah mampu menjelaskan metode pelaksanaan dan menganalisis estimasi biaya, mutu, dan waktu proyek, dengan harapan dapat memberikan wawasan yang berguna bagi praktik konstruksi dan pengelolaan irigasi di masa mendatang.
Saluran sekunder dengan konstruksi lining precast di D.I. Rentang Kabupaten Indramayu dipengaruhi oleh faktor biaya, mutu, dan waktu. Estimasi biaya proyek mencakup total Rp951.674.200,00 untuk saluran sepanjang 50 meter, atau sekitar Rp19.077.074,00 per meter, yang meliputi material, tenaga kerja, dan peralatan. Mutu saluran ditentukan oleh kualitas material precast dan teknik pemasangan yang ketat, menggunakan beton K-100 dengan nilai kuat tekan rata-rata umur 28 hari sebesar 118,67 kg/cm², beton K-175 dengan nilai kuat tekan rata-rata umur 28 hari sebesar 210,62 kg/cm², dan beton K-300 dengan nilai kuat tekan rata-rata sebesar 350 kg/cm². Waktu pelaksanaan pekerjaan diperkirakan sekitar ±13 hari, yang dipengaruhi oleh kompleksitas desain, ukuran saluran, dan ketersediaan sumber daya.