Analisis Perbandingan Quantity Take Off Metode BIM dengan Metode Konvensional (Studi Kasus : Pekerjaan Struktur Dinding Penahan Tanah) (lokasi : TA2024TKBA24-40)

Building Information Modeling (BIM) merupakan implementasi digitalisasi kontruksi. Salah satu aspek dalam BIM yaitu quantity take off. Implementasi BIM pada proyek Pembangunan Bendungan Cijurey Paket III belum dilaksanakan secara optimal, dalam menghitung quantity take off. Beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa penggunaan Autodesk Revit untuk quantity take off dengan metode BIM mempunyai kelebihan seperti efisiensi terhadap waktu karena dapat menghitung volume dengan lebih cepat dibandingkan dengan metode konvensional, terlebih apabila terdapat perubahan desain, dan dapat meminimalisir kesalahan perhitungan volume pekerjaan seperti item pekerjaan yang dapat terhitung dua kali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui akurasi yang didapatkan dari hasil quatity take off baja tulangan dan beton dengan metode BIM terhadap quantity take off yang telah dibuat oleh kontraktor serta untuk mengetahui apakah BIM dapat menjadi alternatif dalam rangka estimasi volume pekerjaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat akurasi perhitungan quantity take off baja tulangan dengan menggunakan metode BIM terhadap metode konvensional adalah 97,67%. Sedangkan, Tingkat akurasi perhitungan quantity take off beton dengan menggunakan metode BIM terhadap metode konvensional adalah 99,94%. Dengan tingkat akurasi rata-rata quantity take off baja tulangan dan beton metode BIM terhadap konvensional adalah 98,80 %, maka metode BIM dapat menjadi alternatif dalam rangka estimasi quantity take off.