Metode Pelaksanaan Pekerjaan Terowongan Saluran Pelimpah pada Percepatan Proyek Pembangunan Bendungan Sidan (Lanjutan) Kabupaten Bangli, Badung, dan Gianyar, Provinsi Bali (lokasi : TA2023TKBA24-46)

Dengan waktu yang diberikan yaitu sekitar 419 hari kalender untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan utama yaitu bendungan utama, saluran pelimpah (inlet, terowongan dan outlet), tower intake, gallery outlet pengelak, soldier pile, dan
bangunan fasilitas, melatarbelakangi adanya percepatan pekerjaan yang dilakukan pada Proyek Pembangunan Bendungan Sidan (Lanjutan) dengan mengharuskan adanya perubahan dari metode pada rencana awal dengan metode pada pelaksanaan
pekerjaan. Maka dilakukan perbandingan antara metode pada rencana dan metode pada pelaksanaan pekerjaan terowongan saluran pelimpah dengan studi kasus pada STA. +181,00 - STA. +250,00. Pada metode rencana, alat berat yang digunakan
untuk pekerjaan mucking out adalah excavator dan dump truck, pada metode pelaksanaan alat berat yang digunakan untuk pekerjaan mucking out adalah wheel loader. Pada metode rencana terdapat 2 kali tahapan shotcrete, yaitu first layer
shotcrete dan second layer shotcrete, sedangkan pada metode pelaksanaan hanya terdapat 1 kali tahapan shotcrete. Produktivitas pekerjaan metode rencana dalam 1 meter galian membutuhkan waktu 9 jam dan produktivitas pekerjaan metode
pelaksanaan dalam 1 meter galian membutuhkan waktu 4,1 jam. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan terowongan saluran pelimpah pada STA. + 181,00 – STA. + 250,00 dengan panjang 70,63 meter, yaitu selama 35 hari
untuk metode rencana dan 18 hari untuk metode pelaksanaan. Berdasarkan hasil tersebut, bahwa metode pada pelaksanaan pekerjaan terowongan saluran pelimpah lebih efisien dibandingkan dengan metode pada rencana awal, karena dengan
menggunakan metode pelaksanaan dapat mempersingkat waktu pekerjaan, yaitu dengan selisih waktu 17 hari.