Metode Evaluasi Kapasitas Diversion Tunnel Bendungan Leuwikeris Dalam Masa Konstruksi Menggunakan Fotogrametri Dan Model Hidraulik (lokasi : TA2023TKBA10-12)

Bendungan Leuwikeris yang terletak pada perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mulai dibangun pada tahun 2016. Bendungan Leuwikeris menggunakan bangunan pengelak berupa temporary cofferdam(bendungan pengelak sementara) dan saluran pengelak berupa diversion tunnel
(terowongan pengelak). Penelitian ini membahas tentang evaluasi kapasitas diversion tunnel dalam masa konstruksi. Metode penelitian ini meliputi perhitungan
debit kala ulang 25 tahun karena perencanaan bangunan pengelak pada Bendungan Leuwikeris dilakukan pada tahun 2016 maka debit banjir tidak relevan untuk masa
pekerjaan konstruksi saat ini. Selain perhitungan debit, dilakukan pemodelanhidraulik untuk beberapa kondisi yang disesuaikan dengan keperluan pekerjaan
yang akan datang. Untuk pemodelan hidraulik, penulis menggunakan data terrain aktual yang diolah dari hasil fotogrametri yang dilakukan, agar hasil pemodelan
sesuai dengan kondisi lapangan saat ini. Pemodelan dilakukan dengan mensimulasikan kondisi kedua pintu terbuka dan salah satu pintu diversion tunneltertutup. Analisis untuk kedua pintu terbuka dilakukan dengan menggunakan debit
banjir hasil perhitungan agar didapatkan hasil yang sesuai dengan kondisi faktual dan untuk analisis salah satu pintu tertutup dilakukan untuk keperluan pekerjaan
bangunan intake yang akan dikerjaan pada bulan Agustus 2023. Berdasarkan hasil analisis didapatkan debit banjir kala ulang 25 tahun sebesar 521.600 m3/s. Ketika
dilakukan simulasi kedua pintu terbuka, pada bagian inlet tidak terjadi limpasan ke area pekerjaan tetapi pada bagian outlet terjadi backwater ke arah disposal maka
dilakukan penanganan dengan pembuatan temporary cofferdam outlet setinggi 5 meter. Pada simulasi satu pintu tertutup, pada bagian inlet terjadi limpasan karena
elevasi banjir melebihi elevasi temporary cofferdam, maka diperlukan penanganan dengan meninggikan temporary cofferdam inlet dari +102.00 meter menjadi +125.00 meter agar tidak terjadi limpasan.