Pengaruh Bahan Tambah Superplasticizer terhadap Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Capping Beam (lokasi: TA2022TKBA04)

Retaining wall yang dibangun pada Proyek Pekerjaan Revetment dan Retaining Wall Dumping 1 di Pelabuhan Benoa Bali memiliki tujuan untuk menahan timbunan tanah dan beban lain seperti beban merata, beban garis, tekanan air, dan beban gempa. Pada pekerjaan ini terdapat struktur capping beam yang berada di atas retaining wall. Capping beam merupakan struktur pada bangunan yang berfungsi sebagai pengikat rangkaian sheet pile agar beban yang diterima oleh setiap sheet pile merata. Pekerjaan capping beam ini perlu menyesuaikan dengan kondisi pasang surut, terutama untuk pekerjaan pengecoran, karena posisinya yang langsung bersentuhan dengan laut, Dalam hal ini, metode pengecoran dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap 1 pada elv. +1.70 s.d. elv. +2.70 dan tahap 2 pada elv. +2.70 s.d. elv. 4.20. Elevasi capping beam untuk tahap 1 merupakan area yang terendam oleh air laut. Oleh karena itu, untuk dapat mempersingkat waktu pengerasan, campuran material beton pada tahap 1 ini ditambahkan dengan superplasticizer. Superplasticizer adalah bahan tambah yang dimasukkan ke dalam beton yang berfungsi meningkatkan slump sehingga memudahkan pengerjaannya (workability) dan dapat meningkatkan mutu beton. Hasil dari penelitian ini adalah waktu selesainya pengecoran capping beam tahap 1 masih berada dalam waktu kondisi air sedang surut. Terdapat selisih rencana anggaran biaya sebesar Rp2.851.200,00 antara beton yang ditambahkan dengan superplasticizer dengan beton tanpa penambahan superplasticizer. Pengujian beton pada umur 16 dan 28 hari untuk mutu fc’35 MPa yang ditambahkan dengan superplasticizer terjadi peningkatan nilai kuat tekan sebesar 13% dari beton normal. Dengan penambahan superplasticizer sebesar 2% dari berat semen terjadi pengurangan pemakaian air hingga 13%.