Perbandingan Perawatan Beton Metode Steam dengan Metode Non-Steam Terhadap Kuat Tekan pada Pabrik Wika Beton (lokasi: TA2022TKJJ12-49)

Pembangunan infrastruktur di Indonesia banyak dijumpai menggunakan material beton. Beton merupakan campuran material bangunan antara agregat kasar dan agregat halus sebagai pengikat, semen, air, admixture atau zat adikitif lainnya yang proses pencampurannya mengalami pengerasan dalam kurun waktu tertentu. Dikarenakan udara panas saat berlangsungnya reaksi semen dan air yang menyebabkan beton kekurangan air, sehingga mengalami penurunan kuat tekan beton. Maka dari itu diperlukan perawatan beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil kuat tekan dengan perawatan metode steam dan Non-steam. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian yaitu menggunakan metode eksperimen. Pelaksanaan perawatan beton menggunakan metode steam dengan metode Non-steam dengan benda uji coba yaitu beton silinder diameter 10 cm dengan tinggi 20 cm dengan menggunakan benda uji sebanyak 12 buah. Setelah melakukan perawatan, dilakukan uji kuat tekan di Laboratorium Teknik dan Mutu Wijaya Karya Beton PPB Majalengka. Pada umur 14 hari pada setiap jenis perawatan menggunakan 3 buah sampel dan 28 hari pada setiap jenis perawatan menggunakan 3 buah sampel. Hasil penelitian ini adalah perawatan beton dengan metode steam didapatkan hasil kuat tekan pada 14 hari yaitu 23,71 MPa, serta pada 28 hari yaitu 23,96 MPa. Kuat tekan beton normal yang dihasilkan oleh metode perawatan beton dengan metode Non-steam didapatkan hasil kuat tekan pada 14 hari yaitu 23,84 MPa, serta pada 28 hari yaitu 24,03 MPa. Berdasarkan nilai kuat tekan beton yang diperoleh, dapat diketahui bahwa perawatan beton dengan menggunakan metode Non-steam memiliki kuat tekan yang lebih tinggi yaitu pada umur 14 dan 28 hari, dengan selisih perbandingan dengan perawatan beton metode steam yaitu sebesar 0,6% dan 0,3%.